Mafia Solar di Balik Ruko Belang: “Alfa” Kebal Hukum, Rakyat Mitra Jadi Korban

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Mafia Solar di Balik Ruko Belang: “Alfa” Kebal Hukum, Rakyat Mitra Jadi Korban

Agustus 28, 2025


MINAHASA TENGGARA, Brantas.News –
Di balik sebuah ruko sederhana di Jalan Ratahan, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tersimpan kisah kelam yang menampar akal sehat publik. Dari luar, bangunan itu terlihat seperti toko pupuk biasa. Namun investigasi Brantas.News menemukan cerita lain: ruko itu diduga kuat menjadi gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Aktornya bukan orang baru—ia dikenal dengan nama “Alfa”, sosok yang sudah lama disebut-sebut sebagai mafia solar kebal hukum di Mitra.

Semua Orang Tahu, Tapi Tak Ada yang Berani
Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan identitasnya menuturkan dengan nada getir.
“Alfa ini sudah lama jalankan bisnis haramnya. Semua orang tahu. Tapi anehnya, tidak ada tindakan. Kalau rakyat kecil salah sedikit, cepat sekali diproses. Tapi kalau mafia besar? Seolah-olah ada perlindungan khusus,” katanya.

Pantauan lapangan menunjukkan aktivitas keluar-masuk mobil tangki modifikasi ke dalam ruko tersebut. Suasana berlangsung tenang, seolah tidak ada pelanggaran. “Seperti ada karpet merah,” ujar warga lain yang ikut menyaksikan.

Jejak Upeti dan Dugaan Perlindungan Oknum
Kecurigaan publik semakin kuat setelah beredar informasi bahwa Alfa diduga rutin menyetor “upeti” kepada oknum aparat penegak hukum (APH). Inilah yang membuat aktivitas ilegal tersebut aman dari jeratan hukum.

“Pertanyaan kami sederhana: apakah hukum di negeri ini hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas? Kalau benar ada setoran, inilah buktinya. Aparat bisa tegas menindak rakyat kecil, tapi pura-pura buta kalau berhadapan dengan mafia solar,” ungkap seorang aktivis lokal.

Rakyat Jadi Korban, Nelayan Menjerit Akibat ulah mafia solar ini, masyarakat kecil harus menanggung derita. Solar bersubsidi yang seharusnya tersedia di SPBU menjadi langka. Nelayan di Belang dan sekitarnya paling merasakan dampaknya.

“Kalau kami tidak bisa melaut, bagaimana bisa kasih makan anak-istri? Kami bukan minta lebih, hanya minta keadilan. Jangan sampai mafia solar yang dilindungi aparat bikin rakyat sengsara,” ujar seorang nelayan dengan wajah kecewa.

Ujian Kapolda Sulut: Diam atau Bertindak?

Desakan warga kini semakin keras. Mereka menantang Kapolda Sulawesi Utara untuk turun langsung membongkar jaringan mafia solar yang selama ini diduga dilindungi.

“Kami minta Kapolda jangan diam. Tangkap dan proses Alfa sesuai hukum. Jangan biarkan mafia ini terus merampok hak rakyat kecil!” tegas sejumlah warga di lokasi investigasi.

Kasus Alfa bukan sekadar soal penimbunan solar ilegal. Ini adalah ujian integritas aparat hukum di Mitra dan Sulawesi Utara.Jika aparat benar-benar bersih, mafia solar seperti Alfa mustahil bertahan bertahun-tahun. Faktanya, hingga hari ini gudang tersebut masih beroperasi tanpa tersentuh hukum.

Publik kini hanya bisa menunggu. Apakah aparat akan membuktikan bahwa hukum masih bisa dipercaya, ataukah justru memperlihatkan wajah aslinya: hukum sebagai komoditas, diperjualbelikan demi melanggengkan mafia BBM.

Rakyat sudah terlalu lama menjadi korban. Jawaban kini ada di tangan penegak hukum.


Cia