![]() |
| Kendaraan damp truck yang keluar masuk di jalan masuk ke gudang ilegal milik Mafia Solar nama Charles alias Cale di wilayah sekitaran SPBU milu-milu ringroad. (Foto istimewa) |
MANADO, Brantas.news - Dugaan praktik penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi kembali mencoreng wajah Kota Manado. Meski Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE telah melontarkan peringatan keras beberapa waktu lalu, jaringan mafia solar yang dikendalikan Charles alias Cale kembali beroperasi seolah hukum tidak pernah ada. Ratusan dump truck terkait jaringan tersebut leluasa keluar masuk SPBU dan gudang penimbunan, memperlihatkan betapa rapuhnya pengawasan negara terhadap BBM bersubsidi.
Cale dan Ratusan Truknya Kembali Kuasai SPBU: Teguran Gubernur Seperti Angin Lalu
Aroma praktik ilegal semakin tercium ketika aktivitas mereka berlangsung begitu lancar, tanpa ada tanda-tanda pengawasan ekstra dari aparat kepolisian, Pertamina, maupun pemerintah daerah.
Teguran keras Gubernur Sulut yang sebelumnya viral, kini tampak tak lebih dari slogan politis yang tidak menggoyahkan sedikit pun operasi mafia solar di lapangan.
Investigasi Subuh Hari: Truk-Truk Cale Keluar-Masuk Gudang Solar di Ringroad
Pintu gudang terbuka sepanjang malam, memperlihatkan aktivitas bongkar muat yang dilakukan cepat dan terstruktur.
Ini bukan pergerakan spontan ini sistematis. Ini bukan aktivitas kecil ini logistik skala besar.
Dan lebih mengejutkan lagi, aktivitas yang persis sama terjadi kembali pada Kamis sore, 20 November 2025, tanpa adanya intervensi dari aparat penegak hukum.
Pola yang berulang ini mengindikasikan bahwa gudang tersebut bukanlah tempat penyimpanan biasa, melainkan pusat penimbunan solar bersubsidi yang ditarik dari SPBU melalui kendaraan-kendaraan besar milik jaringan Cale.
Pengakuan yang Mengguncang: “Sudah Jalan Lagi, Tapi Diam-Diam Saja”
Lebih parah lagi, ia disebut meminta agar aktivitas tersebut “diam-diam saja”.
Permintaan itu justru memperlihatkan sebuah ironi besar:
Jaringan mafia solar ini merasa aman. Terlalu aman
* tidak ada tindakan hukum yang akan menyentuhnya,
* tidak ada pengawasan yang benar-benar bekerja,
* dan tidak ada penindakan yang berani menyentuh kepentingannya.
Ini bukan lagi sekadar pelanggaran administratif.
Ini bukan lagi tindakan nakal di lapangan. Ini adalah bentuk "defiance" pembangkangan terbuka terhadap negara. Pemerintah dan Aparat Harus Menjawab: Kenapa Mafia Lebih Berani daripada Penegak Hukum?
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar yang tidak bisa lagi ditutupi:
* Mengapa jaringan Cale dapat kembali beroperasi dalam skala besar setelah teguran gubernur?
* Di mana fungsi pengawasan Pertamina dan aparat penegak hukum?
* Mengapa aktivitas truk-truk ini bisa berjalan bebas tanpa pengamanan?
* Apakah ada dugaan pembiaran?
* Atau lebih buruk lagi, apakah ada pihak yang ikut menikmati aliran solar bersubsidi ini?
Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab, dan publik berhak mengetahui.
CLOSING: Mafia Solar Harus Dibongkar hingga ke Akar Jika Tidak, Negara Benar-Benar Dipermalukan
Jika aktivitas ini terus dibiarkan, maka pesan yang sampai ke masyarakat sangat jelas:
Mafia lebih kuat daripada pemerintah. Uang lebih berkuasa daripada hukum. Teguran hanyalah formalitas tanpa taring.
Pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan Pertamina harus bergerak cepat bukan sekadar membuat pernyataan, tetapi melakukan tindakan nyata untuk menghentikan aktivitas ilegal yang kembali mencuat ini.
Karena jika tidak, Manado akan terus menjadi panggung terbuka bagi mafia BBM, sementara negara hanya menjadi penonton yang kehilangan wibawa.
(Cia)
